Jumat, 07 Oktober 2016

Rumah

Pulang.
Baru aku punya 2 tempat pulang di dunia.
Rumah orang tua dan sebuah tempat dimana aku melewatikan 6 tahun masa remajaku, perantauan.
.
Pulang.
Rumah, seperti itu aku menyebut tempatku pulang. Pulang ke tempat mengais kisah. Pulang ketika aku bisa merasakan banyak warna yang akhirnya meramaikan corak hidupku.
.
Pulang.
Menyempurnakan lelah lalu berubah jadi semangat yang utuh.

Menyusun puzzle impian yang sering acak dengan benturan diluar sana.

Menyambung lagi makna harapan hingga semakin panjang dan jelas.

Memutar lensa jiwa agar tetap fokus dan memburamkan halangan-halangannya.
.
.
Dan ada lagi rumah yang kunanti-nantikan.
Rumah dimana ketika aku pulang aku selalu bertemu kamu, kamu, iya.. Kamu
Kapan kamu menjadi rumahku? Menjadi tempat pulangku?

With @rarasyarifah

Sabtu, 24 September 2016

Impian


Kawan, aku baru saja belajar.
Bahwa impian yang kuat tak akan ada gunanya jika tidak ada usaha yang kuat pula. Dan pasti kau tau, usaha yang kuat membutuhkan 2 hal. Jiwa yang kuat dan RAGA yang kuat.

Jika impianmu sudah kuat, perjuangkanlah. Namun jangan lupa mantapkan hati sampai sangat kuat. Dan selalu pastikan RAGAmu kuat.

Akan menjadi sangat menyedihkan jika RAGAmu bugar dan sehat, optimismu kuat, tapi impianmu tidak tinggi. Atau impianmu kau sia-siakan tidak kau perjuangkan

Akan menyedihkan pula, jika impianmu tinggi tapi hatimu ragu padahal RAGAmu sanggup kau buat maju untuk memperjuangkannya.

Sedih pula jika, impianmu tinggi, hatimu sudah mantap penuh semangat menggelora. Tapi, RAGAmu belum sanggup. -seperti aku-

Tiga kemungkinan diatas akan menjadikan susah dalam istiqomah. Dan ketiga-tiganya parah. Sama sekali tidak akan menghasilkan keberhasilan seperti yang diangankan.

Dan yang lebih penting dari itu adalah doa dan keyakinan.

Rabu, 29 Juni 2016

Rindu?

Aku tidak berjanji untuk tidak merindukanmu kan?

Cuma copas

...

(Catatan 'Ar, )

---- Tentang Kerinduan----

.
Melupakan orang yang pernah dekat dengan kita itu adalah tentang keasyikkan. Ada waktu-waktu dimana kita diam-diam merindui; Ingin bertanya kabar, menyapa sejenak, pun waktu-waktu ingin berbagi canda lagi. Padahal, telah ada sepakat untuk tak saling bicara. Sepakat untuk Membunuh semua kenangan yang ada.  Itulaah hal yang seringkali menjadi sekat untuk tak mencandai. Ada ragu untuk menyapa dia, apalagi bilang bahwa kita merinduinya.
.
Maka, hati kita mufakat agar tak sedikit mengganggu keputusan yang terbuat. Dan jalan satu-satunya adalah kita memperhatikannya dari kejauhan. Memandang perkembanganya, menyimak kicauanya, menunggu statusnya. Sambil sesekali saat rindu tak lagi di tahan diri, ada kata yang keluar untuk menyapanya lagi. Ahh; itulah asyiknya.
.
Bagi(ku), Orang-orang yang ingin kita lupakan sejatinya tak benar benar terlupakan, itu hanya perubahan dari sebuah kedekatan menjadi kerinduan. Merentas jarak sejenak, lalu kemudian menerima dengan keharmonisan.

...
Ar Zu
280616

Jumat, 17 Juni 2016

Sahabat

Lama rasanya nggak nulis disini lagi.. Padahal buanyak waktu kosong.. Gimana enggak? Masa putih abu-abu udah lewat.. Begitu juga masa-masa beratnya..

Sebelumnya.. Mau ngucapin
'Selamat menunaikan ibadah puasa 1437 H'
Semoga Ramadhan kali ini berhasil jadi bekal 11 bulan mendatang..

Bulan ramadhan.. Dimana ketika yang mubah dilakukan senilai dengan yang sunnah.. Yang sunnah senilai dengan yang wajib.. Yang wajib.. Berlipat-lipat nilainya..

Sudah masuk 10 hari kedua ya?
Udah ngapain aja?
Ada perbaikan atau perubahan yang gimana?
Ah, itu pertanyaan untuk diri sendiri..

Ramadhan tahun ini dibuka dengan sebuah kisah yang bisa dibilang mengharukan.. -terharu nggak selalu tentang menyedihkan- dan kisah itu baru klimaks hari ini, tadi siang tepatnya..
Kisah apa itu? Hahaha.. Sudahlah mendingan mantengin al-qur'an timbang baca curcolan orang..
Ee ane sendiri malah sibuk ngetik sususan kata amburadul ini..?
.
.
.
.
Dengarkan kata hatimu
Meski kadang lewat lisan sahabat disekelilingmu
Mereka hanya menuntun hatimu
Bukankah memang itu tugas seorang sahabat?
Mememani saat rindu
Menguatkan saat jatuh
Meramaikan saat sepi
Termasuk mengarahkan hati saat menghadapi uji

Terimakasih.
Di Jumat mubarok ini sudah memberikan wejangan
Terimakasih..
Sudah membantu hati agar tetap dalam jalannya
Terimakasih mendengarkan lisan ini yang lebih sering mengeluh daripada bersyukur #SAZ
.
.
Terimakasih sudah mau mengerti
Terimakasih sudah hendak menuruti..
Terimakasih

#15
12 Ramadhan 1437 H

Selasa, 10 Mei 2016

Warna

Warna,
Bisakah kau kembali?
Menghiasi hati yang sedih?

Hitam,
Bisakah kau labuhi?
Ketakutan hati agar menepi?

Merah,
Dapatkah kau terangi?
Keyakinan hati biar berani?

Hijau,
Dapatkah kau bisiki?
Kedamaian hati sesuai janji?

Putih,
Maukah kau halangi?
Ketergesaan hati yang sulit?

Biru,
Maukah kau beri?
Ketenanganmu pada hati?
Yang kian hari kian mengimpi?
Padamu, biru yang pasti kembali?
.
.
.
.
.
Warna2 itu ada padaNya..
Yg memberi cerita menghias canda dan pelipur lara...
.
.
.
.
.
.
Allah, terimakasih atas warna yg kau berikan..
Senantiasa berikanku pelajaran apa arti setiap kejadian..
.
.
.
.
#15

Minggu, 10 April 2016

Entah...

Entah ini perjalanan keberapa dri rumah menuju perantauan yg masih sana dengan 6 tahun sebelum...
Entah pula keberapa kalinya menumpang bis bertuliskan 'pemburu' ini yg akan berhenti tepat di dekat kelokan setelah duduk berlama dri halte dekat rumah saya....
Pagi sampai sore..bukan perjalanan singkat..dan cukup membawa saya memikirkan banyak hal selain lelah dan kantuk..
.
.
.
.
.
.
.
Aku sekarang berfikir tentang kata 'afwan' beberapa waktu lalu. Yg sebenarnya tentang contact yg sengaja ku delete.. Yg sebenarnya tentang kegetiran tak tertahankan.. Akhirnya kata itu menghenyakkan dan cukup membuatku sedikit tenang... -dc-
Setelah pm yg membuat canggung, setelah obrolan asyik, setelah bungkusan kecil, dan senang bisa ketemu...

Sabtu, 09 April 2016

berbagi, puisi, terimakasih

Sebenarnya akhir akhir ini banyak sekali yang ingin saya tuliskan...
Karena berbagi salah satu hal yang selalu ingin saya lakukan..

Kemarin sampai di rumah dengan disambut hujan deras tepat ketika mobil terparkir di depan teras. Dan belum berhenti, hingga tengah malam hanya terdengar gerimis.


~
tak dapat kurangkai sebuah puisi lagi
aku tak mengerti  kata apa lagi yang sanggup menemani hati
penuh telisik tapi
begini begitu kerap kucari
tetap saja semua menepi

ya, hanya waktu yang punyai
kejelasan hati dari ilahi
sembari mengabdi perbaiki diri
aku yakin waktu itu pasti
hingga tak ada lagi puisi amatir seperti ini
terimakasihku pada penyemangat diri... <3
~

Selasa, 08 Maret 2016

Tentang kami, ayah, surga

//Aku tenang dan senang, merasa aman berada di dekatnya, tangan kekarnya yang belang, jenggot dan cambangnya, senyumnya dan giginya yang rapih, perut buncitnya, mata kakinya yang kapalan, serta ubannya yang bertambah banyak. 

Abii yang suka lupa menaruh hp, atau menaruh kunci. Abii yang sering setelah baru saja berangkat sekolah, pulang lagi ke rumah untuk mengambil dompet. Abii yang suka menyindir kami kalau kami tidak membantu umii. Abii yang marah marah kalau tibatiba komputernya hang. Abii yang jarang sekali membelikan oleh oleh, apalagi pakaian kalau bepergian. Abii yang suka menaruh jaket di kursi dapur padahal sering diingatkan umii jangan meletakkannya disana. Abii yang total empat belas tahun lebih mengantar jemput anak-anaknya sekolah TK dan SD. Abii yang sering minta dipuji masakan nasi gorengnya. Abii yang sering minta dipijit punggungnya. Abii yang kalau uang gajiannya sebagai guru langsung dibagi untuk sekolah anak-anaknya seketika habis.

Abii yang tidak pernah marah kalau anak anaknya mendapat nilai ujian yang buruk. Abii yang tidak hanya bangga terhadap satu anaknya yang sudah menghafal setengah al qur’an. Tidak hanya bangga akan satu anaknya yang mampu naik sepeda roda dua di umur empat tahun. Tidak hanya bangga akan satu anaknya yang menjadi satu satu nya siswa berprestasi di bidang akademis di sekolahnya. Tidak hanya bangga akan satu anaknya yang pandai membuat puisi dan cerpen bahkan sampai dimuat di sebuah majalah. Abii yang selalu menjemput kami di terminal sepulang dari rantauan meski tengah malam  atau dini hari sekalipun. Abii yang melupakan sedikit rasa tidak enak badan-nya, rela mengantarkanku ke jogja, perjalanan enam jam di motor, sampai tidak masuk mengajar, hanya demi aku, demi mempermudah agenda dan tugas tugasku di jogja.

Aku juga mengagumi pemikiran abii, aku juga suka ketika abii berkhutbah, berkultum di masjid, menjadi narasumber sebuah acara, atau sekedar menjadi moderator. Aku juga suka mendengar abii bercakap dan berdiskusi dengan seseorang di seberang telefon, aku suka mendengar abii mengobrol dengan tamu atau mengobrol tatkala berkunjung ke rumah orang. Aku juga suka shalat berjamaah dengan abii, suka mendengar abii yang sedang mengisi halqah, atau sedang memimpin pertemuan peternak peternak, atau sedang mengajar bahasa inggris di SMP, atau sedang mengajar bahasa arab kecil kecilan. Aku juga suka mendengar kumandang hafalan abii di motor dan mobil, atau nyanyian maher zeinnya sambil memukul mukul paha, atau cerita cerita lucunya.

Aku mengingat semuanya,Bi. Meski itu selalu membuatku menangis.
Ya Rabb, limpahkan rahmatMu pada Abii. Jaga kesehatannya agar semua amanahnya sebagai pengemban dakwah dan sebagai ayah dapat dilakukan dengan baik.

Semoga karena dakwah inilah kita sekeluarga di dunia bisa berkumpul lagi menjadi keluarga pula di surgaNYA.

Abii, meski kami tak pernah mengatakannya, tapi kami sangat sangat sangat menyayangimu, Abii. Kami berjanji, kami akan menuruti permintaanmu, kami akan lakukan apapun. Kami akan menjadi anak anak yang membuatmu bangga. InsyaAllah.//

Guys, saya menemukan ini disalah satu blog seorang yang sangat saya kenal. Membacanya cukup membuat airmata saya meleleh. Bagaimana dengan kalian? Memang setiap ayah kita pasti berbeda. Tapi setidaknya ini cukup mewakili ungkapan seorang anak pada ayahnya yang tak mampu terucap langsung dihadapan ayah, bapak,  abii, abah, papa, atau papinya.

/Mengenang jerih payahnya selaras dengan berjalannya waktu semakin meyakinkan hati ini... tak ada yang perlu diragukan lagi...
Ummi, bantu sampaikan pada abii, kami mengaguminya... kami renungkan apa yang diperjuangkannya... kami ikuti jalan pilihannya... kami tahu abii selalu melakukan yang terbaik darinya... kami ingin terus bersama... dengannya dan engkau dijannahNya.. semoga Allah satukan kita... dengan jalan dakwah ini yang sama-sama kita perjuangankan.../
--kamilainas
--ulyalabibah
--athifzainabdullah

--tasnimanashrin

Minggu, 06 Maret 2016

Tangan ghoib

Inget tangan ghoib??
Itu tentang giatnya kita merayu Allah untuk kabulkan harapan kita..
Panjangkan sholat, dzikir, dan doa malam meski kantuk meradang...
Senantiasa buat baik sambung ukhuwah islam dengan orang tua, guru, saudara, teman meski waktu menyekat...
4 rakaat sholat dhuha mencukupkan rezeki kita seharian dan jangan ragu menambah rakaat berlipat...
Tetap menyisihkan kepunyaan untuk shadaqah meski menipis..
Satu lagi jangan lupa bersyukur... Bersyukur dapat bangun dini hari untuk tahajud tanpa ada iring suara bom...
Bersyukur memiliki orang2 disekitar yang masih peduli membangunkan tahajud, menertibkan sholat dhuha... Dan mengingatkan kita kebaikan lainnya..
Bersyukur masih diberi waktu untuk menambah ilmu hidup maupun ilmu di sekolah... Ingat mereka yg tidak sama dg kita belum tentu memiliki nikmat2 ini. Jangan siakan..
Taati. Jalani. Hadapi. Kalahkan ego diri. Renungi. Sadari. Perbaiki. ISTIQOMAH.

Untuk teman-temanku yang mungkin sedang kendor semangat...
Kelas XII angkatan 2 SMAIT Kyai Sekar Al Amri dan lainnya juga ☺ .... Always spirit... Spirit to study... Spirit to pray...

Allah yg ngatur hasilnya

4 minggu lagi....
Persiapkan diri..
UN memang bukan segalanya...
Tapi hasilnya..bisa jadi mempengaruhi respon dakwah kita nanti di luar sana..
Maksimalkan kemampuan..

Jangan lupa..bagaimanapun, kita membawa nama Al Amri saat di luar nanti...
Kebaikan bahkan keburukan yang kita lakukan sedikit banyak akan menentukan  pandangan tentang AA yang bermisi mencetak generasi pejuang islam dan penerus dakwah ini..
Berjuang sahabat... Yakin esok lebih baik..
Ingat.. Keyakinan dan harapan, 2 kunci keberhasilan...
Tugas kita hanya berusaha sungguh2 dan berdoa penuh keyakinan dan harapan..
Allah yang ngatur hasilnya...
Keep fight... Always spirit... 😊😊😊😊😉😉😉👍👍👍👍