Senin, 20 Juli 2015

AFWAN


rasanya masih punya buaanyak salah ke banyak orang..
begitu buka akun-akun sosmed,, 
kelihatanlah temen2 yang terlupa sesaat..
flasbackpun bermulaian
ternyata ana punya banyak salah ke mereka2..

yaa allah,, ana melupakannya entah sebentar entah lama,,
memohon maaf padaMu lebih mudah dari pada meminta maaf kesalahan pada manusia

siapapun yang baca postingan ini,,
dan merasa ana punya salah walau sedikit,,
maafin ya.. 
ana hanya manusia yang penuh salah dan lupa,,
ana juga punya ceroboh 
juga sering salah tingkah,,
afwan jiddan yaa..

ya ghofuur,, 
ana memaafkan segala kesalahan saudara/i ana karenaMu...
lindungi mereka,, jaga mereka dengan rahmatMu..

foto ied mubarak


edisi lebaran 1436 H... sudah bersembilan..

bersama rumah Abii, abii menghilang dibalik kamera :D

bersama rumah Yangti,, komplit plus yangti,, jadi sepuluh
bersama rumah Embah,, komplit plus Embah,, sepuluh juga..

bersama rumah Mbah Ros,, yang lain sholat di masjid.. dek arin hilang dibalik kamera.. sulthan nggak kelihatan didepan umminya.. :)

Rabu, 15 Juli 2015

nggak ada alasan

aku pernah bilang, kalau jika aku tidak menjelaskan aku tidak akan tenang..
lalu, bagaimana jika ada seseorang yang tak mau menjelaskan, apakah dia tenang??

mungkin, aku tau mengatakan pahit baginya,,
tapi, bisa saja memendamnya semakin melukai hatinya..
aku mencoba mendengar keluh tanyanya..
hanya sekedar untuk menyelesaikan ini tanpa ada ganjal lagi...
just say it,,
aku mendengarkan,, sobat..
aku mencoba membantu jika aku sanggup..
tak ada alasan lagi untuk diam...
sebatas yang mampu dan penting untuk kamu katakan, kawan..

Minggu, 12 Juli 2015

Jumat, 10 Juli 2015

040715

Sebelum apel perpulangan....

KENAPA

aku memang sebentar menunggu
memutuskan apa yang akan kukatakan selanjutnya
akhirnya aku baru tau
dia tidak mengerti
dia belum faham maksudku
aku bingung lagi harus berkata apa
tapi, kebaikan ini harus dibagi dengannya
karena menyayangi adalah menjauhkan orang yang kita sayangi dari keburukan

-kau sebenernya akan tau jika aku mengatakannya-tapi bagaimana aku akan mengatakannya-kau tidak benar-benar menyimak penuturanku selama ini apapun dimanapun-coba kau renungi-coba bersabarlah untuk mengerti-dari sanalah kau akan mengerti maksudku-dan aku akan meneruskan lagi kisahku dengan kebaikan berikutnya-NTND-bertanyalah kenapa padaku-

jangan lagi!

aku kehilangan banyak orang berharga karenanya....
entah seberapa bingarnya hingga mereka mudah terseret ke dalamnya...

ah,yang kehilangan bukan hanya aku
tapi generasi ini
generasi pembawa janji
untuk merubah keadaan menjadi haqiqi
menghentikan penyelewengan hati
bahwa rabb dan rasul tetap paling tinggi

tapi,lagi-lagi dia menjemput korbannya lagi
satu-persatu saudariku terhanyut ombaknya
terbawa sedikit banyak tentangnya

-aku nggak mau kamu menjadi salah satu dari mereka-aku sudah lelah menahan perih melihat kenyataan tentang lainnya-merubah belum kuasa membiarkan merana-kamu jangan ikuti mereka ya-menyenanginya melupakan tugas generasi kita-dia adalah korean style-aku tak melarangmu sama sekali-aku hanya ingin menjagamu-agar tidak berlebih dan salah arah-saudariku-

Selasa, 07 Juli 2015

Jangan Tergoyah Lagi !


Aku bangun seperti biasa. Sahur seadanya tak lupa dengan kurma. Mandi pagi kali ini lebih segar. Setelah shubuh, sebentar aku mengikuti tahsin di kelas dengan ustadz budiman. 05.12, aku dan ilma, kami izin tidak bisa melanjutkan mengikuti kegiatan tahsin. Sekali ini hanya berdua pula. 05.18, kami berangkat dengan kaki sedikit bergetar. 05.28, tak menyangka secepat ini kami tiba di rumah sederhana ini. Dinginnya pagi sudah berganti keringat gugup kita bertiga. Setelah bertegur sapa dengan ibu yang sedang berjalan-jalan pagi. Kami tiba. Mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk. Perbincangan panjang. Membahas tentang semua jalan juang. Dari diri sendiri hingga yang paling berkuasa. Yang paling mengetarkan yang menjadi tujuan utama pun mendatang. Setengah tujuh saat aku lihat jam dinding putih yang menggantung di sebelah kananku. Yang pertama ilma. Bergetar. Bukan hanya ilma, ustadzah, aku dan fatimahpun juga. Apalagi setelah hamdalah dan do'a dilantunkan. Tangis pecah. Giliranku. Gemetar. Ustadzah seperti takdapat menahan tangis. Konsentrasi sedikit terganggu. Hamdalahpun terlantun. Tangis pecah lagi. Aku telah resmi. Terakhir fatimah. Fatimah sudah tertunduk dalam. Tanda tangisnya agak parah. Berjalan lebih normal. Do'a bersama diagungkan. Ditutup dengan kedatangan ustadzah lain menyerahkan laporan. Kamipun diberi selamat. Tujuh kurang sepuluh. Kami berjalan kembali ke pondok. Rasa bercampur aduk.kata tak dapat menjelaskan.
Allah aku tau ini jalanMu,
Yang tak mudah namun jaminan syurga yang mewah..
Bukan hal murah tapi menjanjikan jannah
Dengan istiqomah sebagai kuncinya
Terus perbaiki diri menuju kesungguhan perjuangan
Subhanallah
Wal hamdulillah
Wa laa ilaha illallah
Wallahu akbar
Laa haula walaa quwwata illabillah


aqilah  al ulya
al-amri 070715