Kamis, 23 April 2015

salah siapa?

Tadi malam aku punya cerita. Sebenernya kejadiannya sudah berkali-kali, hanya saja dengan alasan berbeda. Hari ini aku berniat ngobrol dengan ummi jam 20.00 setelah tahfidz malam -karena memang begitu peraturannya- Ummipun sudah mengiyakan akan menelfonku jam sekian. Setelah makan tiba-tiba hujan deras. Lantas saja aku mampir di kamar temanku yang dekat dengan tempat makan. Mumpung bertemu temanku ini , aku ingin minta direfleksi karena dia bisa sedikit-sedikit dari pembelajarannya setiap Selasa di luar kota. Sambil mengobrol waktu sudah hampir bertemu angka 20 di jam digital milik salah satu temanku yang lain. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke musholla. Sedatangnya aku di musholla ada yang menyampaikan padaku ustadzah tadi mencariku sekitar sekitar jam 19.00. Yang lain menambahkan ummi tadi menelfonku. Kaget. Sekarang saja belum jam 20 yang diaqadkan tapi, ummi sudah menelfon sekitar satu jam yang lau. Ada rasa menyesal mengapa tidak sedari tadi aku berada di musholla saja. Dalam hati aku bertanya-tanya kenapa begitu. Sedangkan sekarang ustadah sudah berselimut rapat di atas matras di pojok kamar beliau  jam 20 tepat ketika anak-anak mengakhiri tahfidz, aku kembali ke kamar. Kenapa selalu begini? Salah siapa?

__
Hmm, aku hanya mencoba menata hati berkhusnudzon saja dan introspeksi diri. Aku sempat berfikir macam-macam. Bila saja aku membawa hp sendiri tidak perlulah aku meminjam hp ke ustadzah yang faktanya banyak terjadi ketimpangan ini. Tapi,apa boleh buat, beginilah adanya

__
hanya curhatan penghilang ganjal dihati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kaifa ra'yik?